batik tulis jogja

batik tulis jogja

batik tulis jogja

Thursday, January 9, 2014

Perbedaan Batik Tulis Jogja Klasik dengan Batik Cap Motif Klasik




Batik Tulis Jogja VS Batik Cap


Pada artikel berikut ini, kita akan membahas tentang perbedaan antara batik tulis jogja dan batik cap. Menurut sejarah, batik mulai dikenal di Indonesia sejak jaman kerajaan Majapahit. Akan tetapi baru pada awal abad ke-19, batik mulai dikenal di dunia Internasional.

Pada mulanya, jenis dan pembuatan batik hanya dilakukan dengan satu cara yaitu dengan cara manual (ditulis tangan) yang sering kita kenal dengan batik tulis. Cara pembuatan batik semacam ini memang suatu proses yang harus dilakukan dengan kesabaran tingkat tinggi selain juga diperlukan ketrampilan khusus untuk dapat menghasilkan kualitas batik yang baik. Pada kebudayaan masyarakat Jawa, misalnya Jogja, batik tulis hanya dikerjakan oleh kaum perempuan. Waktu pengerjaan satu kain batik tulis bisa memakan waktu 1 sampai 3 bulan tergantung tingkat kerumitannya. Mungkin karena alasan ketelatenan dan kesabaran inilah yang menjadi alasan batik tulis jogja hanya dikerjakan oleh para kaum wanita.

Seiring berkembangnya jaman disertai dengan tuntutan untuk bisa menghasilkan bahan pakaian dalam jumlah besar, maka inovasi dalam pembuatan kain batikpun muncul. Salah satunya yaitu proses pembuatan kain batik dengan cara menghiasi bahan kain batik dengan motif dan pola batik yang dibuat dari cap tembaga. Keuntungan dari proses ini adalah dalam hal kecepatan pembuatannya. Satu kain batik cap hanya membutuhkan proses sekitar 2-3 hari saja. Bandingkan dengan proses batik tulis jogja yang membutuhkan waktu relatif lebih lama yaitu 1-3 bulan.   

Perbedaan batik tulis jogja vs batik cap


Perbedaan mendasar dari kedua jenis batik tersebut yaitu bahwa batik tulis jogja, terutama motif klasik mempunyai nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan batik cap. Harganya bervariasi mulai dari 500 ribu hingga jutaan rupiah. Sedangkan batik cap harga berkisar antara 50 ribu sampai 200 ribuan saja. Lantas apa yang membuat kedua jenis batik tersebut mempunyai perbedaan harga yang cukup signifikan? Yang terutama adalah kualitas hasilnya sangatlah berbeda. Apabila dilihat dari sisi seni dan keindahan batik tulis tidak akan pernah bisa disaingi oleh batik cap. 

Kesabaran, ketelitian, dan proses yang memakan waktu cukup lama inilah yang membuat batik tulis menghasilkan karya seni yang sangat indah. Hal ini berbanding terbalik dengan kualitas batik cap. Meskipun bermotif sama dengan motif batik tulis klasik, sisi keindahan dan seni batik cap tidaklah sebaik batik tulis tradisional. Kelebihan dalam nilai estetika dan artistik inilah yang membuat harga batik tulis jogja bermotif klasik pantas dihargai tinggi. Terlebih lagi, batik tulis jogja bermotif klasik selalu menggunakan bahan pakaian kualitas nomor satu, semisal katun primisima kualitas nomor satu sehingga akan sangat nyaman untuk dikenakan baik sebagai jarit, tapih, maupun baju.   

Berikut ini adalah rangkuman proses dari batik tulis tradisional:

  1. Pola dibuat pada bahan kain batik berwarna putih, biasanya menggunakan pensil.
  2. Pola yang telah ada kemudian dibatik dengan malam (lilin) menggunakan alat yang disebut canting pada kedua sisi kain.
  3. Isian yang berupa titik diberikan pada kain (menggunakan malam), proses ini disebut rining.
  4. Memblok, yaitu proses pemberian malam pada setiap kain yang warnanya tetap putih sampai proses batik selesai.
  5. Kain dicelupkan pada warna pertama.
  6. Kain yang akan tetap dengan warna pertama ditutup kembali dengan cara diblok dengan liin malam.
  7. Kain dicelupkan pada warna kedua.
  8. Kemudian kain direbus dengan tujuan melepaskan semua lilin malam yang menempel pada kain.
  9. Proses membatik diulang dengan memberikan titik pada pola dasar dan kemudian melakukan blok ulang dengan lilin malam sebagaimana proses nomor 4 dilakukan. Hal ini dilakukan karena malam sudah hilang setelah direbus.
  10. Sebelum perwarnaan ketiga, bagian kain dengan warna pertama dan kedua diblok dengan lilin malam supaya tidak bercampur dengan warna ketiga.
  11. Kain dicelupkan pada warna ketiga.
  12. Berikutnya kain direbus kembali dengan tujuan menghilangkan semua lilin malam. 
  13. Kain kemudian dijemur pada tempat teduh supaya warna tidak rusak. Proses selesai.


Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan batik cap:

  1. Pada kedua sisi kain dibuat pinggiran menggunakan cap yang terbuat dari tembaga. Bahan untuk pinggiran kain adalah lilin malam.
  2. Lilin malam diberikan pada kedua sisi kain dengan cap pola dasar yang terbuat dari tembaga.
  3. Kemudian lilin malam diberikan pada sisi kain yang akan tetap berwarna putih hingga selesai proses batik cap.
  4. Kain dicelupkan pada warna dasar.
  5. Bagian kain yang telah ditutup lilin malam apabila hendak diberi warna lain selain putih, maka lilinnya dihilangkan untuk diwarnai.
  6. Warna dasar ditutup dengan lilin supaya tidak bercampur dengan warna berikutnya. Proses ini juga     menggunakan cap tembaga.
  7. Kain dicelupkan pada warna terakhir.
  8. Kemudian kain direbus untuk melepaskan lilin malam dari kain.
  9. Kain dijemur pada tempat teduh. Proses batik cap selesai.


Demikian artikel ini saya tulis dari berbagai sumber (wikipedia dan pengrajin batik tulis Giriloyo), semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua terutama dalam menambah pengetahuan tentang batik.

Apabila Anda menghendaki untuk membeli/memesan batik tulis klasik jogja khas Giriloyo, batik cap Giriloyo, batik tulis modern Giriloyo maupun juga belajar membatik di Desa Giriloyo, silahkan hubungi Nanang Setiadi Hp: 085643033197.

Terima kasih

No comments:

Post a Comment