Batik Tulis Jogja dalam prosesi siraman pengantin adat Jawa
Batik tulis jogja ternyata mempunyai peran penting dalam
menjalankan acara siraman dalam pernikahan adat Jawa. Siraman yaitu suatu
proses yang dijalani oleh calon pengantin wanita yang dilakukan menjelang hari
pernikahan. Acara siraman berlangsung dengan memandikan calon pengantin wanita
dengan tujuan atau perlambang kesucian sehingga diharapkan si calon mempelai
menjadi suci sebelum menjadi seorang istri. Orang yang ditunjuk untuk
memandikan calon mempelai tidaklah sembarangan karena harus memenuhi beberapa
kriteria, misalnya mereka yang dianggap bijaksana, dan matang sehingga bisa
menjadi panutan hidup.
Dalam adat Jawa, prosesi ini
adalah suatu kewajiban bagi mempelai wanita untuk menjalaninya. Sehingga banyak
hal yang harus disiapkan, termasuk juga menyiapkan kain batik tulis khas jogja untuk dipakai dalam acara siraman tersebut. Pada umumnya kain yang harus
dipersiapkan adalah kain mori dan beberapa motif batik tulis, semisal, motif grompol,
cakar, dan truntum. Bagi orang jawa batik tulis ini mempunyai filosofi
tersendiri. Kain mori dipakai pada saat si calon mempelai dimandikan dengan
maksud yaitu bahwa warna putih pada kain mori melambangkan kesucian. Sedangkan
motif grompol (arti kata=berkumpul) dipakai setelah si calon mempelai keluar
dari permandian. Filosofi dari motif ini adalah bahwa diharapkan segala rejeki
dan hal yang baik berkumpul dan berdatangan kepada keluarga calon pengantin.
Motif cakar dipakai oleh ibu dari
si calon mempelai. Dengan memakai kain baik dengan motif cakar maka diharapkan sang
anak dan keluarganya lekak dapat mencari rejeki untuk segala kebutuhannya
dimasa depan.
Motif batik tulis truntum (arti
kata=menuntun) dipakai sang calon mempelai (dan bisa juga untuk orang tua
pengantin) setelah acara siraman selesai dan calon mempelai siap dirias. Motif
ini memberikan filosofi bahwa orang yang memakainya bisa menjadi orang yang
bijaksana dan memberi tuntunan bagi orang lain. Untuk calon mempelai,
diharapkan bisa memberi tuntunan bagi anak-anaknya kelak, sedangkan bagi orang
tua diharapkan bisa menjadi tuntunan bagi calon pengantin.
Demikianlah penjelasan tentang
peran motif batik tulis jogja dalam
acara siraman yang dilakukan dalam adat pernikahan jawa. Semoga bermanfaat bagi
Anda semua.
Terima kasih
Nanang Setiadi (085643033197)
No comments:
Post a Comment