batik tulis jogja

batik tulis jogja

batik tulis jogja

Friday, January 17, 2014

Batik Tulis Jogja - Lilin Malam



Bahan Batik Tulis Jogja: Lilin Malam


Dalam proses pembuatan batik tulis jogja maupun batik cap, lilin batik atau yang sering disebut lilin malam adalah bahan yang mempunyai peran yang sangat penting. Lilin malam berfungsi untuk menutup pola sehingga pola tersebut tidak akan terkena warna lain pada proses pewarnaan kain dan tetap akan berwarna putih pada akhir proses membatik. Alat yang digunakan untuk menempelkan lilin malam pada kain adalah canting.

Lilin batik juga berfungsi untuk menutup warna pertama pada kain batik tulis apabila ada perwarnaan berikutnya. Misalnya pewarnaan pertama adalah warna sogan (coklat - biasanya warna pertama adalah warna-warna yang cerah). Setelah seluruh kain dicelupkan pada warna coklat beberapa kali sampai warna coklat yang dikehendaki didapatkan maka kain diangin-anginkan sampai kering. Apabila kain batik hendak diwarnai dengan warna kedua, misalnya hitam (pewarnaan kedua biasanya lebih gelap), maka seluruh kain yang dikehendaki untuk berwarna coklat ditutup dengan lilin malam. Proses ini disebut memblok. Setelah selesai diblok, maka tersisa beberapa bidang kain yang tidak ditutup lilin malam. Kain batik siap dicelupkan pada warna hitam beberapa kali sampai warna hitam yang dikehendaki diperoleh. Kemudian kain diangin-angin kembali sampai kering. Setelah semua warna yang dikehendaki telah diperoleh, maka kain direbus dalam air medidih untuk menghilangkan semua lilin batik. Setelah dikeringkan maka akan diperoleh hasil karya yang sangat indah yang disebut sebagai batik tulis jogja.

Bahan Baku Lilin Malam


Lilin malam terbuat dari beberapa bahan baku. Diantaranya adalah gondorukem (hasil olahan dari getah pohon pinus), damar (termasuk damar mata kucing), parafin (lilin yang berwarna putih/kuning), microwax (lilin tawon sintetis), lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, lilin lanceng (hasil dari binatang lanceng-sejenis tawon), dan lilin tawon.

Jenis-Jenis Lilin Batik


1.      Lilin Malam Klowong

Lilin malam jenis ini digunakan untuk membuat ornamen (hiasan pokok batik) yang pada batik tulis jogja hiasan tersebut dilakukan bolak-balik (pada kedua sisi kain batik tulis). Lilin jenis ini cocok digunakan untuk membuat pola bolak-balik pada kain karena lilin malam jenis ini mampu menembus kain sehingga ketika pengrajin membuat pola pada satu sisi kain batik maka pola tersebut akan tembus sampai belakang. Hal tersebut akan memudahkan pengrajin batik tulis jogja untuk membuat pola yang serupa pada sisi kain yang lain menggunakan lilin malam.

2.      Lilin Malam Tembokan

Sesuai namanya, lilin malam jenis ini digunakan untuk memblok bagian kain agar warnanya tertutup (biasanya untuk warna putih) sehingga ketika dalam proses pewarnaan berikutnya, warna yang ditutupi tidak tercampur dengan warna yang lain. Lilin malam jenis ini cocok untuk memblok karena mempunyai sifat melekat kuat dan tidak mudah pecah, tetapi mudah untuk dihilangkan (dengan cara direbus).

3.      Lilin Malam Biron

Lilin malam jenis ini juga digunakan untuk menutup atau memblok bagian kain setelah diberi warna pertama. Lilin malam jenis ini biasanya digunakan untuk menutup warna biru yang didapatkan pada pencelupan warna yang pertama. Lilin malam jenis ini cocok digunakan kerena mempunyai sifat tidak mudah retak dan mempunyai daya lekat yang kuat. Perbedaan antara lilin malam tembokan dengan biron adalah bahwa lilin malam tembokan lebih tahan terhadap cairan alkali (yang biasa digunakan untuk membersihkan lilin malam pada kain batik) dibandingkan dengan lilin malam jenis biron. Sehingga masing-masing jenis lilin malam mempunyai fungsi tersendiri dalam pembuatan batik tulis jogja sesuai karakteristiknya.

Demikian informasi tentang lilin malam yang digunakan dalam pembuatan batik tulis jogja. Dari proses yang dilakukan dengan cara tradisional dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran menghasilkan karya seni yang luar biasa yaitu batik tulis jogja. Semoga bermanfaat. Silahkan tuliskan komentar Anda di bawah ini.
Terima kasih

Wednesday, January 15, 2014

Batik Tulis Jogja : Canting (Alat Tradisional untuk Membatik)




Bagi pengrajin batik tulis jogja, alat yang disebut canting merupakan salah satu alat utama untuk menghasilkan berbagai macam motif batik tulis yang sangat indah. Canting adalah alat yang terbuat dari tembaga dan bambu yang digunakan secara manual oleh para pengrajin batik tulis untuk menuliskan cairan lilin malam (yang telah dididihkan) pada media kain yang digunakan untuk membatik.

Fungsi canting pada proses membatik sangatlah mirip dengan pena/pulpen yang mempunyai fungsi untuk menulis utau menggambar media kertas. Perbedaanya adalah cairan dan media yang digunakan. Seperti yang kita ketahui bersama pena menggunakan cairan tinta dan media kertas, sedangkan cairan yang digunakan untuk canting adalah lilin malam dan mediannya adalah kain (biasanya berwarna putih).

Canting merupakan alat tradisional pembuatan batik tulis yang dapat dengan mudah digunakan oleh siapa saja. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah kehati-hatian dalam penggunaanya. Ketika canting diisi dengan cairan lilin malam yang mendidih, maka terkadang akan menetes sehingga menyebabkan kotoran pada kain batik. Hal ini tentu saja merupakan sesuatu yang harus dihindari dalam proses membatik karena alih-alih akan menghasilkan batik yang indah, yang terjadi adalah karya batik tulis yang tidak sempurna.

Bagi para pengrajin batik tulis jogja, kebiasaan dalam menggunakan canting merupakan modal yang dipakai untuk membatik. Karena dengan terbiasa menggunakan canting maka para pengrajin akan mengenali karakteristik canting yang mereka pakai. Hal ini sangat penting bagi pengrajin batik tulis terutama untuk menghindari tetesan cairan lilin malam pada media kain batik yang akan berakibat kain batik menjadi kotor.

Salah satu teknik yang sering digunakan para pengrajin batik tulis jogja saat menggunakan canting adalah meniup ujung canting (setelah diisi cairan lilin malam yang mendidih). Hal tersebut dimaksudkan supaya cairan lilin malam menjadi lebih dingin. Penurunan suhu tersebut diharapkan memperkecil kemungkinan tetesan lilin malam yang tidak diinginkan pada media kain batik.

Dari segi ukuran, terdapat beberapa jenis canting. Jenis canting dibuat dengan cucuk (pipa bagian depan canting) yang berbeda, ada yang kecil dan besar. Hal tersebut disesuaikan dan digunakan untuk mendukung proses pembuatan batik yang membutuhkan canting untuk membuat titik (menggunakan canting pipa kecil) maupun juga mem-blok (dengan canting pipa besar).

Demikianlah tulisan tentang canting ini dibuat untuk membagikan pengalaman para pengrajin batik tulis jogja terkhusus di wilayah Giriloyo, Imogiri. Dari alat sederhana yang disebut canting, ternyata mampu menghasilkan karya seni yang luar biasa yang disebut sebagai batik tulis dengan berbagai motif.

Nanang Setiadi